Pages

Selasa, 11 Februari 2014

KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Hidrostatic Curve

Kurva hidrostatik adalah curva-curva yang menunjukan keadaan badan kapal dibawah garis air untuk tiap kenaikan sarat.
Lengkung hidrostatik terdiri :
a)      Lengkung luas garis air, lengkung ini menunjukan luas bidang air dalam meter persegi untuk tiap garis air yang sejajar dengan bidang dasar.
b)      Lengkung volume Carena, displasmen diair tawar, dan diair laut. Lengkung–lengkung ini menunjukan volume bagian kapal yang masuk dalam air dalam meter kubik displasmen kapal dengan kulit pada air tawar dalam ton, dan displasmen kapal dengan kulit pada air laut dengan ton untuk tipa kenaikan sarat ( V, Dsw, Dfw ).
c)      Lengkung tetak titik tekan terhadap lunas atau keel (KB).
d)     Lengkung letak titik berat garis air terhadap penampang tengah kapal (OF)
e)      Lengkung letak titik tekan sebenarnya (BS) 
f)       Lengkung momen inersia melintang garis air dan lengkung momen inertia memanjang garis air ( Ix dan IY )
g)      Lenkung letak metasentra melintang. Pada tiap carena yang dibatasi oleh setiap garis air pada sarat tertentu akan mempunyai sebuah titik tekan dan meta sentra melintang M (MK).
h)      Lengkung letak metacentra memanjang (MLK).
i)        Lengkung koefisien garis air, lengkung koefisien blok, lengkung koefisien midship, lengkung koefisien mendatar (Cwl, Cb, Cpv, Cm, dan Cph).
j)        Ton per cm perubahan sarat, Bila sebuah kapal mengalami perubahan displasmen, misalnya dengan penambahan atau penguranan sarat, untuk mementuka sarat dengan cepat kita dapat menggunakan lengkung ini (TPC).
k)      Lengkung ini mengubah trim buritan sebesar 1 cm (DDT).
Fungsi dari lengkung hidrostatik adalah:
1.    Isi setiap carena dapat dihitung untuk setip sarat, baik dengan menggunakan lengkung volume carena maupun dengan luasan garis air.
2.      Dari lengkung hidrostatis dengan cepat dapat ditentukan keadaan badan kapal untuk setiap sarat.
3.      Pada  kondisi tertentu dimana kapal berada pada kondisi kritis, dengan penggambaran profil gelombang, baik kapal berada diantara dua puncak gelombang dapat diketahui dengan lengkung bonjean.
Penggambaran Hidrostatic Curve
Perlu diketahui bahwa lines plan adalah offset dari seluruh aspek rancangan, keadaan kapal diatas air baik stabilitas, gerak kapal , konstruksi, dan rencana-rancana lainya. Tapi yang akan dikemukakan disini adalah kondisi kapal di bawah permukaan garis air atau hidrostatik curve yang digambarkan dalam suatu bentuk penggambaran yang kemudian dikenal dengan diagram carena dan bonjean.
Langkah-langkah pembuatanya adalah sebagai berikut: 
a)    Membuat gambar tentang bentuk kapal yang skala panjangnya bisa tetap sama atau tidak sama, sedangkan skala sarat kapal atau skala vertikal sebaiknya diperbesar, agar informasi tentang kapal yang dibuat pada saat kondisi sarat tertentu lebih jelas. 
b)      Pada bagian ini akan dipaparkan tentang karakteristik kapal yang dibahas dengan sistem grafik atau curva-curva (lihat curva-curva pada lampiran). Ada beberapa kaidah tentang penggambaran kurva-kurva tersebut dan lebih khusus  tentang skala-skala, seperti berikut:

1.     Kurva KB/FK, skalanya harus sama dengan skala water line itu sendiri adalah jarak titik tekan volume kapal pada sarat tertentu yang ditinjau terhadap garis dasar (keel).
2.      Lengkung OB ( titik tekan terhadap midship ), harus sama dengan skala panjang kapal, demikian pula dengan kurva OF ( titik berat volume kapal pada volume tertentu ). Skalanya dibuat sama karena jarak peninjauanya terhadap panjang kapal.
3.      Kedua jenis kurva diatas titik standar (nol) terletak di bagian midship (gading 10).
4.    Untuk beberapa jenis kurva yang terdapat pada lampiran harga standar sebagai titik acuan adalah titik AP atau gading nol, atau dengan pangkal titik acuan pada gading  yang lain.
5.     Untuk kurva DDT dan OF harus saling kombinasi, karena bisanya nilai ordinat DDT lazimmnya terdapat dua tanda, yaitu “-“ dibelakang AP dan “ +” didepan AP, tetapi bila ordinat yang bernilai negatif tetap kita gambarkan dibelakang AP, maka ia keluar dari lokasi penggambaran maka cerminkan dengan sumbu cermin tegak pada garis AP itu sendiri.
6.   Biasanya kuva – kurva bonjean dan kurva hidrostatik lainya ditempatkan secara terpisah bila pada skala yang kecil, tetapi kurva bonjean terdapat setip gading agar lebih jelas pembacaanya pada pada penggunaan kurva profil gelombang yang kaitanya dengan volume kapal dibawah permukaan pada beberapa kondisi.   

                                                     gambar kurva hidrostatik dan kurva bonjean

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apapun boleh diomongkan dan diperdebatkan di sini, asal topiknya