Minggu, 09 Februari 2014

BAGIAN-BAGIAN KAPAL

               Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang di laut, pada semua daerah yang mempunyai perairan tertentu. Dengan adanya perbedaan tempat oleh perairan, yang memiliki sifat dan kedalaman yang berbeda-beda, maka diperlukan sebuah kapal yang mampu untuk melintasi perairan yang luas. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka peranan penggunaan kapal pun ikut berkembang. Bila dahulu kapal hanya digunakan untuk sarana transportasi laut, maka sekarang ini kapal digunakan untuk membawa muatan, berperang, mencari minyak, ekspor/impor dan lain-lainya.
            Pada abad ini dan yang akan datang kapal masih berfungsi sebagai kebutuhan hidup di muka bumi ini, baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu diperlukan peranan kapal,. misalnya untuk mengangkut orang atau barang, penelitian di laut, penambangan minyak dan, penangkapan ikan serta penambangan mineral lainnya.
Bentuk lambung kapal mempunyai fungsi tertentu yang tergantung, pada tiga faktor utama, yaitu jenis (macam) kargo yang di bawa, bahan baku kapal, daerah operasi (pelayaran) kapal.
Pengkhususan terhadap jenis muatan memberi dampak peningkatan efisiensi dan produktifitas. Karakteristik sebuah kapal akan berpengaruh terhadap konstruksi kapal tersebut. Berkaitan dengan konstruksi kapal tersebut sangat erat hubungan antara susunan kerangka utama dengan pelat-pelat kulit kapal sebagai konstruksi.
Kapal general cargo secara garis besar dibagi dalam beberapa bagian. Pertama lambung kapal (Hull) memiliki ruang kamar mesin, ruangan cargo lazimnya disebut palka. Kapal diharuskan memiliki alas ganda (double bottom). Hal ini akan menguntungkan karena bila terjadi kandas, cargo akan tetap selamat disamping itu berguna pula untuk tempat menyimpan bahan bakar serta ballast. Kedua bangunan atas/rumah geladak (out fitting) dimana fungsi utamanya digunakan sebagai tempat tinggal perwira kapal dan ABK. Semua konstruksi tersebut diatur dalam ketentuan badan pengklasifikasian kapal.
1.    Pembagian Lambung Kapal (Hull)
            Badan kapal biasanya panjang dan simetris terhadap bidang tengah memanjang kapal. Kapal pada umumnya di bagian tengah berbentuk persegi panjang dengan kedua sudut dibawahnya dibulatkan. Di haluan dan buritan bentuknya mendekati huruf V (fi). Bagian depan disebut haluan, bagian belakang disebut buritan, bagian bawah disebut alas (keel), dan kedua dinding disamping disebut lambung. Alas bersama lambung kiri dan kanan disebut kulit luar. Kulit luar yang berada di atas permukaan air atau jarak vertikal seluruh lambung kapal yang diukur dari tepi deck ke garis muat disebut lambung timbul (free board). Kulit kapal baja masing-masing pelatnya dapat dihubungkan dengan cara las. Bagian-bagian yang termasuk lambung kapal adalah:
A.  Dasar Berganda
Dasar berganda (Double Bottom) adalah dasar yang rangkap dua. Sebelah luar alas kapal dan sebelah dalam alas dalam (Top Tank) digunakan untuk :
1. Mempertinggi keselamatan kapal di dalam pelayaran bila terjadi kerusakan pada dasar kapal.
2. Sebagai tempat “air ballast” bila kapal berlayar tanpa muatan.
3. Sebagai tempat penyimpanan bahan bakar, minyak pelumas dan air tawar.
4. Dengan diisinya ruang dasar berganda dengan muatan cair dapat memperbaiki stabilitas.


 Gambar 1. Dasar ganda kapal
Ø  Ruang Pemisah (Cofferdam)
Ruangan yang terdapat pada dasar berganda untuk memisahkan tangki-tangki yang diisi dengan cairan yang berbeda jenis.

Gambar 2. Cofferdam
Ø  Sekat Kedap Air (Bulk Head)
Sekat kedap air berguna untuk :
-          Membagi kapal atas beberapa bagian (kompertment) yang kedap air,
-          Menambah kekuatan melintang kapal,
-          Mencegah atau membatasi menjalarnya api apabila terjadi kebakaran dan air apabila terjadi kebocoran pada salah satu ruangan.
Ada 2 (dua) macam sekat kedap air yaitu :
1.Sekat Kedap Air Melintang (Transversal Bulk Head)
2. Sekat Kedap Air Memanjang (Longitudinal Bulk Head)
Banyaknya sekat kedap air melintang yang harus dipasang menurut ketentuan Solas adalah :
2.1 Satu buah sekat tubrukan (Collision Bulk Head)
2.2 Satu buah sekat kedap air kamar mesin bagian depan
2.3 Satu buah sekat kedap air kamar mesin bagian belakang
2.4 Satu buah sekat kedap air belakang (After Peak Bulk Head)
Gambar 3. Sekat melintang kapal
Ø  Tangki Ceruk (Peak Tank)
Tangki Ceruk ada 2 macam antara lain: Ceruk Haluan (Fore Peak Tank), yaitu tangki yang dibatasi bagian depan oleh linggi haluan. Ceruk haluan dipergunakan untuk tangki ballas atau bak rantai jangkar. Ceruk Buritan (After Peak Tank) yaitu, tangki yang dibatasi oleh linggi buritan dan dinding sekat kedap air belakang. Ceruk buritan digunakan sebagai tangki air ballast.

Gambar 4. Tangki ceruk
Ø  Linggi
Badan kapal dilengkapi oleh bagian depan dengan linggi haluan (Stem) dan bagian belakang dengan linggi buritan (Stern Post) yang merupakan ujung-ujung yang kokoh untuk suatu kapal.
Linggi Haluan (Stem)
Linggi haluan merupakan tempat untuk menempelkan pelaut kulit dan juga penguat utama di bagian ujung depan kapal. Seperti telah diterangkan di atas, linggi batang dipasang dari lunas sampai garis air muat dan ke atas dilanjutkan dengan konstruksi linggi pelat. Ada beberapa bentuk linggi haluan yang kita ketahui yaitu :
 Gambar 5. Bentuk linggi haluan
Keterangan :
a.1. Linggi tegak (Vertical Stem)
a.2. Linggi condong (Racked Stem)
a.3. Linggi bulba (Bulb Stem)
a.4. Linggi Maier (Maier Stem)
a.5. Linggi Gunting (Clipper Stem)
a.6. Linggi Pemecah Es (Ice Breaker Stem)

Gambar 6. Konstruksi linggi haluan
Linggi Buritan (Stern Post)
Konstruksi linggi buritan adalah bagian konstruksi kapal yang merupakan kelanjutan lunas kapal. Bagian linggi ini harus diperbesar atau diberi boss pada bagian yang ditembus oleh poros baling-baling, terutama pada kapal-kapal yang berbaling-baling tunggal atau berbaling-baling tiga. Pada umumnya linggi buritan dibentuk dari batang pejal, pelat, dan baja tempa atau baja tuang. Ada beberapa bentuk linggi buritan antara lain:

Gambar 7. Bentuk linggi buritan
Keterangan :
b.1. Bentuk Eliptik.
b.2. Bentuk Jelajah (Cruiser) dengan kemudi imbang.
b.3. Bentuk Jelajah (Cruiser) dengan kemudi gantung.
b.4. Bentuk Balok Lintang (Transom)
Kapal-kapal biasanya mempunyai konstruksi linggi buritan yang terbuat dari pelat-pelat dan profil-profil yang diikat dengan las lasan, sedangkan untuk kapal besar berbaling baling tunggal atau berbaling-baling tiga mempunyai konstruksi linggi buritan yang dibuat dari bahan baja tuang yang dilas. Dengan pemakaian baja tuang, diharapkan konstruksi liggi buritan dapat dibagi menjadi dua atau tiga bagian baja tuang yang akan dilas digalangan. Hal tersebut juga untuk mendapatkan bentuk linggi yang cukup baik. Pada kapal yang menggunakan jenis kemudi meletak tanpa balansir, linggi buritan terdiri atas dua bagian. Bagian tersebut ialah linggi kemudi dan linggi baling-baling. Linggi kemudi juga dapat dibuat dari baja tuang dengan diberi penegar-penegar melintang dari pelat. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan kekuatan yang cukup, akibat tekanan melintang kemudi pada saat diputar ke kiri atau ke kanan.

Gambar 8. Konstruksi Bagian Belakang dengan LinggiKemudi
Ø  Kemudi
Kemudi berfungsi untuk mengolah gerak kapal. Untuk menggerakkan daun kemudi yang berada di bawah permukaan air, dipergunakan mesin kemudi yang dihubungkan dengan poros kemudi pada ruang mesin kemudi. Mesin kemudi dapat dioperasikan dari ruang nahkoda yang berada di anjungan. Daun kemudi pada awalnya dibuat dari pelat tunggal dan penegar-penegar yang dikeling pada bagian sisi pelat. Jenis kemudi ini sekarang sudah diganti dengan bentuk kemudi pelat ganda, terutama pada kapal-kapal yang berukuran relative besar. Kemudi pelat ganda terdiri atas lembaran pelat ganda dan didalamnya berongga, sehingga membentuk suatu garis aliran yang baik (streamline),yang bentuk penampangnya seperti sayap (foil). Ada bermacam-macam bentuk dan jenis daun kemudi antara lain :
Ditinjau dari letak daun kemudi terhadap poros, kemudi dapat dibedakan atas:
a. Kemudi biasa, yaitu kemudi yang mempunyai luas daun kemudi yang terletak dibelakang sumbu putar kemudi (Gambar a).
b. Kemudi balansir, yaitu jenis kemudi yang mempunyai luas daun yang terbagi atas dua bagian, didepan dan dibelakang sumbu putar kemudi (Gambar b).
c. Kemudi setengah balansir, yaitu jenis kemudi yang bagian atas termasuk kemudi biasa, tetapi bagian bawah merupakan kemudi balansir. Kemudi bagian bawah dan atas tetap merupakan satu bagian (Gambar c). Kalau ditinjau dari penempatannya, daun kemudi dibedakan menjadi:
a. Kemudi meletak, yaitu kemudi yang sebagian besar bebannya ditumpu oleh sepatu kemudi (Gambar a dan b)
b. Kemudi menggantung, yaitu kemudi yang sebagian besar bebannya disangga oleh bantalan-bantalan kemudi digeladak (Gambar d)
c. Kemudi setengah menggantung, yaitu kemudi yang bebannya disangga oleh bantalan-bantalan pada tanduk kemudi (Gambar c dan e).

                             Gambar 9. Bentuk dan jenis kemudi
Ø  Kamar mesin
Kamar mesin adalah kompartemen yang sangat penting pada sebuah kapal. Di tempat inilah terdapat mesin penggerak kapal yang biasanya dinamakan mesin induk atau mesin utama. Di kamar mesin pula terletak sumber tenaga untuk membangkitkan listrik yang berupa generator listrik, pompa-pompa, dan bermacam-macam peralatan kerja yang menunjang pengoperasian kapal. Konstruksi kamar mesin dibuat khusus karena adanya beban-beban tambahan yang bersifat tetap, seperti berputarnya mesin utama dan mesin lainnya.

Gambar 10. Konstruksi kamar mesin dibelakang
Keterangan gambar:
1. Mesin utama
2. Generator
3. Wrang kamar mesin
4. Tangki pelumas cadangan
5. Poros antara
6. Poros baling-baling
7. Baling-baling
8. Kemudi
9. Tangki air tawar
10. Cerobong asap
2.    Geladak (Deck)
Lapisan yang menghubungkan bagian atas kapal disebut deck atau geladak. Geladak ditopang oleh balok geladak. Geladak dibuat tidak datar, akan tetapi melengkung ke arah melintang yang disebut cembung geladak atau camber dan mendukung ke arah memanjang disebut lengkung geladak atau gaing. Geladak paling atas yang menerus sepanjang kapal disebut gladak utama (main deck). Bangunan atas bagian belakang yang ada di kapal disebut kimbul. Lebar kimbul biasanya selebar kapal dan terletak pada geladak kekuatan bagian belakang atau buritan kapal. Peletakan dan bagian bagian kimbul diperlihatkan pada gambar berikut.

Gambar 11. Bangunan atas bagian belakang
Keterangan gambar:
1. Bangunan atas belakang              8. Ruang muat
2. Bangunan atas                              9. Geladak utama
3. Bangunan atas                            10. Geladak kimbul
4. Rumah geladak                           11. Geladak jembatan
5. rumah geladak                            12. Geladak
6. Ceruk buritan                              13. Geladak navigasi
              7. Kamar mesin
Bangunan atas yang terletak di bagian depan disebut akil. Peletakan akil diperlihatkan pada gambar berikut:

Gambar 12. Bangunan atas bagian depan
Keterangan gambar:
        1. Geladak akil            4. Bak rantai
        2. Geladak utama       5. Ceruk haluan
        3. Akil                          6. Ruang muat
Akil juga merupakan penerusan ke atas dari pelat kulit pada bagian depan kapal.Dengan adanya bangunan atas tersebut akan mengurangi masuknya air laut pada saat kapal bergerak maju. Ruangan pada akil digunakan untuk pergudangan, terutama untuk fasilitas peralatan pelayaran seperti tali-temali. Di bawah ini diperlihatkan susunan peralatan pada geladak akil.

Gambar 13. Susunan peralatan pada geladak akil
Keterangan gambar :
           1. Mesin jangkar             6. Jangkar
           2. Bolder                         7. Pagar pada geladak utama
           3. Ventilasi                      8. Pagar pada geladak akil
           4. Fair lead                      9. Geladak akil
           5. Geladak utama         10. Penahan rantai
Geladak akil ada juga yang dilapisi kayu,sehingga pelat geladak terlindung dari cuaca. Rumah geladak adalah banguan di atas geladak kekuatan yang diletakkan di luar 0,4 L bagian tengah kapal atau yang mempunyai panjang lebih kecil dari 0,2 L atau 15 m dan sisi-sisi tidak selebar kapal. Pada umunya rumah geladak diletakkan di atas bangunan atas, baik di depan atau di tengah kapal. Rumah geladak yang teratas dipakai untuk ruangan kemudi, ruang peta, dan ruang komunikasi radio. Selama pelayaran, kapal dikendalikan dari ruangan ini. Di atas geladak kimbul diletakkan rumah geladak yang sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 14. Rumah geladak
Keterangan gambar:
1. geladak uatama
2. Rumah geladak
3. Ruang kemudi
4. Cerobong asap

3 komentar:

Apapun boleh diomongkan dan diperdebatkan di sini, asal topiknya