Pada abad ini dan yang akan datang
kapal masih berfungsi sebagai kebutuhan hidup di muka bumi ini, baik langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu diperlukan peranan kapal,. misalnya untuk mengangkut
orang atau barang, penelitian di laut, penambangan minyak dan, penangkapan ikan
serta penambangan mineral lainnya.
Bentuk lambung kapal mempunyai fungsi tertentu yang
tergantung, pada tiga faktor utama, yaitu jenis (macam) kargo yang di bawa,
bahan baku kapal, daerah operasi (pelayaran) kapal.
Pengkhususan terhadap jenis muatan memberi dampak
peningkatan efisiensi dan produktifitas. Karakteristik sebuah kapal akan
berpengaruh terhadap konstruksi kapal tersebut. Berkaitan dengan konstruksi
kapal tersebut sangat erat hubungan antara susunan kerangka utama dengan
pelat-pelat kulit kapal sebagai konstruksi.
Kapal general cargo
secara garis besar dibagi dalam beberapa bagian. Pertama lambung kapal (Hull) memiliki ruang kamar mesin, ruangan cargo
lazimnya disebut palka. Kapal diharuskan memiliki alas ganda (double bottom).
Hal ini akan menguntungkan karena bila terjadi kandas, cargo akan tetap selamat
disamping itu berguna pula untuk tempat menyimpan bahan bakar serta ballast. Kedua
bangunan atas/rumah geladak (out fitting)
dimana fungsi utamanya digunakan sebagai tempat tinggal perwira kapal dan ABK.
Semua konstruksi tersebut diatur dalam
ketentuan badan pengklasifikasian kapal.
1.
Pembagian Lambung Kapal (Hull)
Badan
kapal biasanya panjang dan simetris terhadap bidang tengah memanjang kapal.
Kapal pada umumnya di bagian tengah berbentuk persegi panjang dengan kedua
sudut dibawahnya dibulatkan. Di haluan dan buritan bentuknya mendekati huruf V
(fi). Bagian depan disebut haluan,
bagian belakang disebut buritan,
bagian bawah disebut alas (keel), dan kedua dinding disamping disebut lambung. Alas bersama lambung kiri dan kanan disebut kulit luar. Kulit luar yang berada di
atas permukaan air atau jarak vertikal seluruh lambung kapal yang diukur dari
tepi deck ke garis muat disebut lambung timbul (free board).
Kulit kapal baja masing-masing pelatnya dapat dihubungkan dengan cara las.
Bagian-bagian yang termasuk lambung kapal adalah:
A. Dasar Berganda
Dasar
berganda (Double Bottom) adalah dasar
yang rangkap dua. Sebelah luar alas kapal dan sebelah dalam alas dalam (Top Tank) digunakan untuk :
1. Mempertinggi keselamatan kapal di dalam pelayaran bila terjadi kerusakan
pada dasar kapal.
2. Sebagai
tempat “air ballast” bila kapal berlayar tanpa muatan.
3. Sebagai
tempat penyimpanan bahan bakar, minyak pelumas dan air tawar.
4. Dengan diisinya ruang dasar berganda dengan muatan cair dapat
memperbaiki stabilitas.
Gambar 1. Dasar
ganda kapal
Ø Ruang
Pemisah (Cofferdam)
Ruangan yang
terdapat pada dasar berganda untuk memisahkan tangki-tangki yang diisi dengan
cairan yang berbeda jenis.
Gambar 2.
Cofferdam
Ø Sekat Kedap
Air (Bulk Head)
Sekat kedap
air berguna untuk :
-
Membagi kapal atas beberapa bagian (kompertment) yang kedap
air,
-
Menambah kekuatan melintang kapal,
-
Mencegah atau membatasi menjalarnya api apabila
terjadi kebakaran dan air apabila terjadi kebocoran pada salah satu ruangan.
Ada 2 (dua) macam sekat kedap air yaitu :
1.Sekat Kedap Air Melintang (Transversal Bulk Head)
2. Sekat Kedap Air Memanjang (Longitudinal Bulk Head)
Banyaknya sekat kedap air melintang yang harus dipasang menurut ketentuan Solas adalah :
2.1 Satu buah sekat tubrukan (Collision Bulk Head)
2.2 Satu buah sekat kedap air kamar mesin bagian depan
2.3 Satu buah sekat kedap air kamar mesin bagian belakang
2.4 Satu buah sekat kedap air belakang (After Peak Bulk Head)
Gambar
3. Sekat melintang kapal
Ø Tangki
Ceruk (Peak Tank)
Tangki Ceruk ada 2 macam antara lain: Ceruk Haluan (Fore Peak Tank), yaitu tangki yang dibatasi bagian depan oleh
linggi haluan. Ceruk haluan dipergunakan untuk tangki ballas atau bak rantai
jangkar. Ceruk Buritan (After Peak Tank)
yaitu, tangki yang dibatasi oleh linggi buritan dan dinding sekat kedap air
belakang. Ceruk buritan digunakan sebagai tangki air ballast.
Gambar 4.
Tangki ceruk
Ø Linggi
Badan kapal dilengkapi oleh bagian depan dengan linggi haluan (Stem) dan
bagian belakang dengan linggi buritan (Stern Post) yang merupakan ujung-ujung
yang kokoh untuk suatu kapal.
Linggi Haluan (Stem)
Linggi haluan merupakan tempat untuk menempelkan
pelaut kulit dan juga penguat utama di bagian ujung depan kapal. Seperti telah
diterangkan di atas, linggi batang dipasang dari lunas sampai garis air muat
dan ke atas dilanjutkan dengan konstruksi linggi pelat. Ada beberapa
bentuk linggi haluan yang kita ketahui yaitu :
Gambar 5. Bentuk linggi haluan
Keterangan :
a.1. Linggi tegak (Vertical Stem)
a.2. Linggi condong (Racked Stem)
a.3. Linggi bulba (Bulb Stem)
a.4. Linggi Maier (Maier Stem)
a.5. Linggi Gunting (Clipper Stem)
a.6. Linggi Pemecah Es (Ice Breaker Stem)
Gambar 6. Konstruksi
linggi haluan
Linggi Buritan (Stern Post)
Konstruksi linggi buritan adalah bagian konstruksi
kapal yang merupakan kelanjutan lunas kapal. Bagian linggi ini harus diperbesar
atau diberi boss pada bagian yang ditembus oleh poros baling-baling, terutama
pada kapal-kapal yang berbaling-baling tunggal atau berbaling-baling tiga. Pada
umumnya linggi buritan dibentuk
dari batang pejal, pelat, dan baja tempa atau baja tuang. Ada beberapa bentuk linggi buritan
antara lain:
Gambar
7. Bentuk linggi buritan
Keterangan :
b.1. Bentuk
Eliptik.
b.2. Bentuk
Jelajah (Cruiser) dengan kemudi imbang.
b.3. Bentuk
Jelajah (Cruiser) dengan kemudi gantung.
b.4. Bentuk
Balok Lintang (Transom)
Kapal-kapal biasanya mempunyai konstruksi linggi
buritan yang terbuat dari pelat-pelat dan profil-profil yang diikat dengan las
lasan, sedangkan untuk kapal besar berbaling baling tunggal atau
berbaling-baling tiga mempunyai konstruksi linggi buritan yang dibuat dari
bahan baja tuang yang dilas. Dengan pemakaian baja tuang, diharapkan konstruksi
liggi buritan dapat dibagi menjadi dua atau tiga bagian baja tuang yang akan
dilas digalangan. Hal tersebut juga untuk mendapatkan bentuk linggi yang cukup
baik. Pada kapal yang menggunakan jenis kemudi meletak tanpa balansir, linggi
buritan terdiri atas dua bagian. Bagian tersebut ialah linggi kemudi dan linggi
baling-baling. Linggi kemudi juga dapat dibuat dari baja tuang dengan diberi
penegar-penegar melintang dari pelat. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan
kekuatan yang cukup, akibat tekanan melintang kemudi pada saat diputar
ke kiri atau ke kanan.
Gambar 8. Konstruksi Bagian Belakang dengan
LinggiKemudi
Ø Kemudi
Kemudi berfungsi untuk mengolah gerak kapal. Untuk menggerakkan daun kemudi
yang berada di bawah permukaan air, dipergunakan mesin kemudi yang dihubungkan
dengan poros kemudi pada ruang mesin kemudi. Mesin kemudi dapat dioperasikan
dari ruang nahkoda yang berada di anjungan. Daun kemudi pada
awalnya dibuat dari pelat tunggal dan penegar-penegar yang dikeling pada bagian
sisi pelat. Jenis kemudi ini sekarang sudah diganti dengan bentuk kemudi pelat
ganda, terutama pada kapal-kapal yang berukuran relative besar. Kemudi pelat ganda
terdiri atas lembaran pelat ganda dan didalamnya berongga, sehingga membentuk
suatu garis aliran yang baik (streamline),yang bentuk penampangnya seperti sayap (foil). Ada
bermacam-macam bentuk dan jenis daun kemudi antara lain :
Ditinjau dari letak daun kemudi terhadap poros,
kemudi dapat dibedakan
atas:
a. Kemudi biasa, yaitu
kemudi yang mempunyai luas daun kemudi yang terletak dibelakang sumbu putar
kemudi (Gambar a).
b. Kemudi balansir,
yaitu jenis kemudi yang mempunyai luas daun yang terbagi atas dua bagian,
didepan dan dibelakang sumbu putar kemudi (Gambar b).
c. Kemudi setengah
balansir, yaitu jenis kemudi yang bagian atas termasuk kemudi biasa, tetapi
bagian bawah merupakan kemudi balansir. Kemudi bagian bawah dan atas tetap
merupakan satu bagian (Gambar c). Kalau ditinjau dari penempatannya, daun
kemudi dibedakan menjadi:
a. Kemudi meletak,
yaitu kemudi yang sebagian besar bebannya ditumpu oleh sepatu kemudi (Gambar a
dan b)
b. Kemudi menggantung,
yaitu kemudi yang sebagian besar bebannya disangga oleh bantalan-bantalan
kemudi digeladak (Gambar d)
c. Kemudi setengah
menggantung, yaitu kemudi yang bebannya disangga oleh bantalan-bantalan pada
tanduk kemudi (Gambar c dan e).
Gambar
9. Bentuk dan jenis kemudi
Ø Kamar mesin
Kamar
mesin adalah kompartemen yang sangat penting pada sebuah kapal. Di tempat
inilah terdapat mesin penggerak kapal yang biasanya dinamakan mesin induk atau
mesin utama. Di kamar mesin pula terletak sumber tenaga untuk membangkitkan
listrik yang berupa generator listrik, pompa-pompa, dan bermacam-macam
peralatan kerja yang menunjang pengoperasian kapal. Konstruksi kamar mesin
dibuat khusus karena adanya beban-beban tambahan yang bersifat tetap, seperti
berputarnya mesin utama dan mesin lainnya.
Gambar 10.
Konstruksi kamar mesin dibelakang
Keterangan gambar:
1. Mesin utama
2. Generator
3. Wrang kamar mesin
4. Tangki pelumas cadangan
5. Poros antara
6. Poros baling-baling
7. Baling-baling
8. Kemudi
9. Tangki air tawar
10. Cerobong asap
2.
Geladak (Deck)
Lapisan yang menghubungkan bagian
atas kapal disebut deck atau geladak. Geladak ditopang oleh balok
geladak. Geladak dibuat tidak
datar, akan tetapi melengkung ke arah melintang yang disebut cembung geladak atau camber dan
mendukung ke arah memanjang disebut
lengkung geladak atau gaing.
Geladak paling atas yang menerus sepanjang
kapal disebut gladak utama (main deck).
Bangunan atas bagian belakang yang ada di kapal disebut kimbul. Lebar
kimbul biasanya selebar kapal dan terletak pada geladak kekuatan bagian
belakang atau buritan kapal. Peletakan dan bagian bagian kimbul diperlihatkan
pada gambar berikut.
Gambar 11. Bangunan atas bagian belakang
Keterangan gambar:
1. Bangunan atas belakang 8. Ruang muat
2. Bangunan atas 9. Geladak utama
3. Bangunan atas 10. Geladak kimbul
4. Rumah geladak 11. Geladak jembatan
5. rumah geladak 12. Geladak
6. Ceruk buritan 13. Geladak
navigasi
7. Kamar mesin
Bangunan atas yang terletak di bagian depan disebut
akil. Peletakan akil diperlihatkan pada gambar berikut:
Gambar 12. Bangunan atas bagian depan
Keterangan gambar:
1. Geladak akil 4. Bak rantai
2. Geladak utama 5. Ceruk haluan
3. Akil 6. Ruang muat
Akil juga merupakan
penerusan ke atas dari pelat kulit pada bagian depan kapal.Dengan adanya
bangunan atas tersebut akan mengurangi masuknya air laut pada saat kapal
bergerak maju. Ruangan pada akil digunakan untuk pergudangan, terutama untuk fasilitas
peralatan pelayaran seperti tali-temali. Di bawah ini diperlihatkan susunan
peralatan pada geladak akil.
Gambar 13. Susunan peralatan pada geladak akil
Keterangan gambar :
1. Mesin jangkar 6. Jangkar
2. Bolder 7. Pagar pada geladak
utama
3. Ventilasi 8. Pagar pada geladak
akil
4. Fair lead 9.
Geladak akil
5. Geladak utama 10. Penahan rantai
Geladak akil ada juga
yang dilapisi kayu,sehingga pelat geladak terlindung
dari cuaca. Rumah geladak adalah banguan di atas geladak kekuatan yang
diletakkan di luar 0,4 L bagian tengah kapal atau yang mempunyai panjang lebih
kecil dari 0,2 L atau 15 m dan sisi-sisi tidak selebar kapal. Pada umunya rumah
geladak diletakkan di atas bangunan atas, baik di depan atau di tengah kapal.
Rumah geladak yang teratas dipakai untuk ruangan kemudi, ruang peta, dan ruang
komunikasi radio. Selama pelayaran, kapal dikendalikan dari ruangan ini. Di
atas geladak kimbul diletakkan rumah geladak yang sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 14.
Rumah geladak
Keterangan gambar:
1. geladak uatama
2. Rumah geladak
3. Ruang kemudi
4. Cerobong asap
Luar Biasa.. Sipp Brother, sukses selalu
BalasHapusThanks brother
BalasHapusyeyyyy sarangbeo
BalasHapus