Pra
Rancangan merupakan langkah awal dalam perancangan suatu kapal, yang bertujuan
sebagai pedoman untuk membuat rancangan kapal dengan meliputi beberapa bentuk
perhitungan dan penentuan yang meliputi sebagai berikut :
1.
Menentukan ukuran utama
2.
Menentukan besar tenaga penggerak kapal
3.
Penentuan jumlah ABK dan Consumable
4.
Penentuan perbekalan (BBM, air tawar, Oli)
5.
Penentuan kemantapan kapal, yang terkait dengan stabilitas
6.
Penentuan kapasitas muatan kapal, yang terkait dengan kontrol ruang muat
Dalam perencanaan
suatu kapal ada beberapa yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut :
a.
Type kapal
Pertimbangan ini diambil untuk mengetahui
jenis kapal yang akan dibangun agar dapat didesain sesuai dengan kriteria
tertentu baik dari segi konstruksi, stabilitas, jenis muatan, maupun dari segi
ekonominya. Selain itu digunakan pula untuk membandingkan kapal yang akan
didesain dengan kapal yang sudah jadi. Pada tahap pra rancangan ini, telah
ditentukan bahwa kapal rancangan yang kan dibuat adalah kapal barang (General
Cargo)
b.
Daerah pelayaran
Daerah pelayaran yang akan ditempuh oleh
kapal rancangan ini meliputi daerah perairan Indonesia dengan rute trayek
Makassar – Ternate dengan jarak 754 mil laut.
c.
Kecepatan kapal
Penentuan kecepatan kapal sangat
membantu dalam menentukan besarnya daya mesin utama dan mesin bantu yang
diperlukan dalam menggerakkan kapal dan untuk menentukan waktu pelayaran yang
berpengaruh pada jumlah consumable. Kecepatan kapal telah ditentukan yaitu 10,8
Knot
d.
Jenis Muatan
Kapal rancangan ini direncanakan untuk
mengangkut jenis muatan yaitu muatan beras untuk rute Makassar ke Ternate dan
muatan kopra untuk rute Ternate ke Makassar
Dalam tahap Pra
Rancangan ada beberapa metode yang dipakai, metode ini antara lain:
-
Metode kapal pembanding
-
Metode Statistik
-
Metode Trial and Error
-
Metode Pendekatan
-
Metode Solusi Komplex
Pada
tahap pra rancangan ini prancang banyak menggunakan metode kapal pembanding.
Disamping dengan metode ini lebih mudah, cara pengerjaannya juga lebih cepat
meskipun memiliki kekurangan tertentu. Hal itu seperti kurangnya daya
kreativitas perancang dan kebanyakan kesalahan yang ada pada kapal yang dipakai
dalam metode kapal pembanding sama dengan kapal yang telah dirancang.Selain
metode teknik dalam merancang kapal juga memperhatikan aspek ekonomi .
Ekonomi Perencanaan Kapal
Kapal yang rasional tidak hanya menggunakan satu prosedur untuk mencapai
sasaran, tapi semua hal yang penting harus dimasukan dalam pertimbangan.Salah
satu prosedur yang perosedur yang sering diabaikan adalah pemilihan ukuran
utama dengan menggunakan kriteria ekonomi. Tersedianya berbagai alternatif
rancangan kapal untuk memenuhi tuntunan dari tiap operasi pelayaran ,
konsekwensi dari owner diharapakan bagaimana memilih rancangan kapal yang cocok
Tinggi rendahnya tarif muatan sanagat dipengaruhi oleh tingkat investasi
pengadaannya.Usaha pelayaran dan perkapalan butuh investasi tinggi denagan
tingkat pengembalian cukup lamban oleh sebab itu pengadaan harus menghasilkan
kapal yang optimal dari segi rancagan , harga maupun saat pengoperasian.Optimasi
ukuran utama dilakukan sebagai subjek untuk memberi batasan kondisi pada
tonase, daya muat dan kecepatan yang ditentukan oleh pemilik kapal.
Prosedur optimasi ukuran utama dilakukan melalui dua tahap yaitu :
TAHAP I
= ukuran
utam kapal di evaluasi sedemikian sehingga didapat ukuran utama disamping memenuh spesifikasi yang
diterapkan pemilik kpal.
TAHAP II = masing-masing
variasi yang telah ada dileksi dari tahap pertama yang sesuai dengan
spesifikasi pemilik kapal dievaluasi untuk dipilih berdasar
pertimbangan-pertimbangan ekonomis.
Optimasi Ukuran Utama
Optimal adalah keadaan terbaik dalam
mencapai suatu tujuan dengan memperhatikan kendala-kaendala yang mungkin
terjadi.Kasus untuk optimasi ukuran utama kapal yang menjadi tujuan melakukan
optimasi :
· Pihak perussahaan pelayaran adalah keuntunagan maksimal, maksimasi
tingkat pengembalian dan
minimasi tarif yang diisyaratkan.
minimasi tarif yang diisyaratkan.
· Dari
pihak galangan adalahminimasi biaya pembanguna kapal.
Maksimasi Keuntunagan
Keuntunagan ( P ) adalah pendapatan bersih - biaya tahunan rata-rata. Untuk
memperoleh keuntungan yang maksimalselisih antara pendapatan dan biaya harus
sebesar mungkin.Pada optimasi ukuran utama, daya angkut konstan sehingga
kemampuan memperoleh pendapatan bersih dalah samadalam hal ini kapal dengan
pembangunan rendah akan memberi ( P ) yang besar
Minimasi Biaya Awal
Optimasi dengan minimasi initial
cost menguntungkan pihak galangan dan pihak pemilik kapal. Keuntungan yang
diperoleh dari proses optimasi dengan kriteria ini antara lain dalam situasi
finansial yang terbatas, owner tertarik pada initial cost yang murah.
Maksimasi Tingkat Pengembalian
Tingkat Pengembalian modal ( I ) dirumuskan sebagai berikut :
i ( % tahun ) = ( pendapatan bersih ) - ( biaya tahunan)
( biaya Pembangunan )
= ( keuntungan )
( b. pembangunan )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apapun boleh diomongkan dan diperdebatkan di sini, asal topiknya