Rencana umum suatu kapal dapat diartikan sebagai
suatu perencanaan penempatan-penempatan ruangan yang berada diatas kapal secara
tepat dan termasuk tempat-tempat untuk perlengkapan dan jalan atau tangga
dikapal. Pada dasarnya rencana umum adalah bagaimana menempatkan atau mengatur
seefisien mungkin ruangan diatas kapal sehingga mendukung pengoperasian kapal
tersebut, baik itu ditinjau dari segi teknis atau ekonomis.
Secara
umum general arrangement (Rencana Umum) untuk semua tipe kapal, memiliki
kesamaan dalam hal fungsi pemanfaatan ruangan. Langkah pertama dalam
perencanaan ini adalah menentukan penempatan ruangan utama (Main space) dan
batas-batasnya di dalam dan diatas kapal.
Ruangan utama yang
dimaksud adalah :
- Penempatan ruang muat ( Cargo Space )
- Penempatan ruang mesin ( Engine Space )
- Penempatan ruang awak kapal
- Penempatan tangki-tangki (Tank Space )
- Penempatan ruang untuk keperluan operasi kapal.
Faktor yang berpengaruh thd
Rencana Umum sebuah kapal antara lain :
1. Untuk kapal kargo harus bisa
dipastikan bahwa muatan yang direncanakan harus dimuat dengan biaya semurah
mungkin didalam ruang muat yang didesain, juga harus bisa dipastikan muatan
dalam keadaan yang baik ditempat tujuan dan dengan methode bongkar muat yang
cepat dan ekonomis.
2. Untuk kapal penumpang, cabin, ruang publik dan
pelayanan kepada penumpang harus menunjang kenyamanan penumpang selama dalam
perjalanan sehingga memungkinkan para penumpang akan menggunakan kapal yang
sama pada kesempatan yang akan datang
3. Untuk kapal service harus
dipastikan bahwa kapal mampu melaksanakan tugas servicenya secara efisien
Desain General Arrangement harus
mempertimbangkan kesesuaian dengan rencana garis yang telah dikembangkan,
kesesuaian terhadap DWT, kapasitas dan kecepatan yang dibutuhkan.
General Arrangement digunakan
untuk beberapa kegunaan, tidak hanya sekedar menunjukan jenis kapal dan
featurenya , Galangan kapal juga menggunakan untuk membuat kalkulasi awal biaya
pembangunan kapal serta sebagai dasar untuk membuat detail drawing.
Kapal-kapal modern dengan bebrapa
perkecualian seperti kapal ikan, kapal tunda dsbnya. Dibangun tanpa sheer,
untuk menjamin kebutuhan freeboard yang disyaratkan oleh regulasi, kompensasi
bisa dilakukan dengan menambah tinggi geladak pada tengah kapal, kebutuhan
freeboard yang lebih tinggi bisa dilakukan dengan menambah tinggi poop deck dan
atau forecastle deck.
Tinggi geladak accomodasi tidak
boleh kurang dari 2,4 meter untuk memastikan kecukupan head room untuk ABK atau
penumpang setelah dikurangi tinggi beam serta kabel dan pipa ventilasi dll.
Bagian belakang Poop deck harus
terdapat ruang terbuka paling kurang 5 meter dari stern untuk memberi ruang
yang cukup bagi penempatan mesin-mesin geladak pada bagian buritan, seperti
capstan, bollard, winch, emergency exit ruang kemudi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apapun boleh diomongkan dan diperdebatkan di sini, asal topiknya